Sabtu, 25 April 2009

Selayang Pandang "Kemanukan"

Selayang Pandang "Kemanukan"


......desaku yang kucinta, pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda dan handai taulanku
tak mungkin kulupakan, desaku yang permai........

Sebuah bait yang yang cukup menggambarkan suasana indah nan harmoni... Kemanukan adalah kunci untuk menemukan ketenangan jiwa, raga dan hati.. Sebuah desa kecil yang penuh dengan keindahan dan kedamaian. Meski kecil, akan tetapi mempunyai tempat yang amat besar dihati setiap insan yang hidup didalamnya...

Kemanukan adalah nama sebuah desa di kecamatan bagelen, kabupaten purworejo, jawa tengah. Atau lebih tepatnya daerah paling utara kecamatan bagelan. Jika kita berjalan keutara maka akan sampai dikecamatan purworejo, dan bila ke timur maka akan sampai dikecamatan kaligesing..Utara berbatasan dengan desa ganggeng, timur desa somongari, selatan desa piji dan barat desa semawung. Desa Kemanukan mempunyai 5 dusun, yaitu Krajan kulon, Krajan wetan, Karangsari, Karangrejo dan jolotundo. Dari keliama dusun yang ada mempunyai ciri khasa dan pionir tersendiri. Desa kemanukan dipimpin oleh seorang lurah yang dipilih oleh rakyat,inilah wujud demokrasi.

Letaknya tepat di lembah deretan panjang bukit manoreh, atau lebih kerennya "desa hijau lereng menoreh". Tatanan masyarakat yang rapi tidak lepas dari pengaruh geografis desa ini. Betapa tidak, tanah subuh yang membentang luas sepanjang lembah bukit menoreh, sangat cocok untuk bercocok tanam. Terlebih lagi desa ini diapit oleh dua sungai, yakni sungai ngasinan dan sungai bangsan. Ternyata koesplus berkata benar,"tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Inilah kenyataannya. Petanipun menjadi dominan didesa ini, baik petani sawah, ladang, kebun, tegalan dan petani hutan.

Tidak terhenti sampai disitu, masih banyak isi perut desa kemanukan. Sekalipun pertanian didesa ini maju, akan tetapi dibagian lain banyak hal yang bisa dipelajari dari tempat ini. Sebut saja kesenian Jidur "dolalak Pria", 3 sanggar seni kuda lumping, incling(mirip reog), ande-ande lumut, karawitan, bahkan shalawatan. Agama yang dominan didesa ini adalah Islam, akan tetapi ada juga yang beragama, kristen, katholik, budha, hindu bahkan kepercayaan. Akan tetapi, semua penduduknya saling hidup berdampingan.
Aliran kepercayaan kejawen didesa ini berkembang pesat diera tahun 80-an. Hardo Pusoro nama kepercayaan itu. Rupanya aliran itu mendapat tempat dihati masyarakat, terbukti penganut(jamaah) dari Hardo Pusoro tersebar diseluruh negeri Indonesia ini.

Untuk hubungan sosial masyarakat masih sangat kental dan erat. Sungguh berbeda sekali dengan gaya hidup modern yang cenderung individualis. Ditempat ini, masyarakat saling teposeliro dan menjunjung tinggi kekeluargaan. Untuk keamanan didesa ini sangat kondusif dan terkendali, itu berkat kesadaran warga kemanukan yang "sadar hukum". Tidak ditemukan record keterlibatan warga desa ini melakukan tindakan kriminal.
Meskipun desa kecil, untuk masalah pendidikan, kemanukan lebih maju dari desa - desa yang lain. Sebut saja sekolah TK Serbaguna, 2 SD Negeri (SD N Kemanukan dan SD N Surokriyan), 2 SMP (SMP Pancasila, dan SMP Negeri 36) Bahkan SMK Negeripuun juga ada(SMK Negeri 6).

Inilah Selayang PAndang tentang desa kami tercinta "Desa Kemanukan".
Disini ku dilahirkan......
Di sini kudibesarkan....
Di sini ku belajar,
Di sini ku mengerti.........kuhargai tuk ku cintai...


-mas_phay-
Fajar Wahyu Wardoyo